Lubuk Pakam – Keluarga pasien yang sebelumnya dirawat di salah satu Rumah Sakit (RS), Penang Malaysia, mengakui kualitas dan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Drs H. Amri Tambunan, bertaraf internasional. Musababnya, pasien yang sebelumnya dirawat selama 2 bulan di RS Penang tidak mengalami perubahan yang signifikan, namun ketika di RSUD Drs H. Amri Tambunan dapat sembuh.

Hal itu diungkapkan keluarga pasien Rou Lie 53, yakni adik kandungnya Marli 50, warga Jalan Sutomo, Kota Medan, kepada wartawan, Selasa (28/3) di RSUD Drs Amri Tambunan.

“RSUD Drs Amri Tambunan ini, kami merasa sudah bertarap internasional. Saya katakan ini alami karena saya yang langsung membawa abang saya di Rumah Sakit Penang,” kata Marli.

Lebih lanjut Marli mengungkapkan, pelayanan RSUD Drs Amri Tambunan lebih baik dibandingkan dari salah satu RS di Penang, bisa dilihat dari pelayanan hingga keahlian tenaga medisnya. “Jadi pelayanannya itu sangat lebih bagus dibandingkan dengan Rumah Sakit yang sebelumnya kami datangi. Kalau saya sebut Rumah Sakit Amri Tambunan ini rumah sakit yang berkualitas, pelayanannya sudah bertaraf internasional,” ujarnya.

“Saya ucapkan terimakasih abang saya selama dirawat disini mendapatkan pelayanan berkualitas dan sembuh,” tambahnya.

Kemudian Marli pun menjelaskan, awal mulanya, mengapa pihak keluarga memutuskan untuk membawa abangnya Rou Lie, ke RSUD Drs Amri Tambunan dimana setelah berobat di RS Penang yang ditangani tim dokter selama dua bulan, dari tanggal 12 Nopember 2022 hingga 12 Januari 2023 tidak mengalami perubahan yang signifikan.

“Setelah dilakukan scaning, dokter mengatakan harus operasi besar dibangian leher yang ditangani sekitar 7 dokter. Katanya, jika tidak segera dioperasi ditakutkan nanah yang dileher bisa menjalar keorgan lain. Kami ikut apa kata dokter,” kata Marli.

Setelah dilakukan operasi, pasien sekitar tiga hari mengalami demam. Dari hasil cek ulang, ternyata diparu-paru mengalami infeksi dimana nanah mengikuti aliran darah hingga dilakukanlah pengambilan cairan dari paru-paru selama dua minggu.

Menurut Marli, saat itu para dokter mengatakan dibutuhkan waktu yang lama untuk menyembuhkan dan tetap harus di ruang Intensive Care Unit (ICU). Sebab, pasien sudah mengalami infeksi.

“Bahkan waktu itu pihak dokter menyarankan untuk berkomunikasi dengan dokter dirumah sakit lainnya di Malaysia. Namun tetap saja dokter lainnya tidak bisa memastikan menangani infeksi pasien,” katanya.

Marli menyebutkan, keluarganya berdiskusi dan mendapat kesepakatan abangnya tersebut dibawa kembali ke tanah air untuk menjalani pengobatan di RS Drs Amri Tambunan karena memiliki ventilator dan peralatan yang memadai, serta memiliki dokter yang berpengalaman menangani inspeksi paru, terkhusus sewaktu menangani pasien Covid-19 track record berhasil.

“Jadi tanggal 13 Januari 2023, abang saya langsung diterbangkan dari RS Penang ke RSUD Amri Tambunan dengan kondisi masih terpasang alat medis. Kondisi suhu tubuhnya juga panas. Luar biasanya, baru 4 hari di RSUD Drs Amri Tambunan, kondisi pasien sudah jauh lebih baik dan ventilator sudah dilepas. Hari ke tujuh sudah keluar dari ruang ICU,” akunya.

Keluarga Rou Lie lain Nesi menambahkan, mereka menyampaikan terstimoni keberhasilan RSUD Drs Amri Tambunan bukan karena diminta, akan tetapi mereka merasa berutang budi sebab abangnya telah sangat signifikan mengalami perubahan yang baik.

“Kami merasa berutang budi kepada dr Asri Tambunan yang telah bersedia menangani abang kami dan kesediaan beliau merawat abang kami. Kami berterimakasih yang sebesar-besarnya, kepada Direktur RSUD Drs Amri Tambunan dr Hanif Fahri MM dan khususnya dr Asri Tambunan,” katanya.

“Kami memberikan testimoni supaya juga menjadi pengalaman kepada keluarga pasien yang lain bahwasanya sepanjang pasien ditangani oleh dokter yang tepat , didukung fasilitas rumah sakitnya yang lengkap juga pelayanan prima dari rumah sakit maka harapan untuk sembuh itu ada dan kami sudah membuktikan di RSUD Drs Amri Tambunan,” tambahnya.

Sementara itu Ketua tim penanganan pasien Rou Lie, dr Asri Ludin Tambunan M. Ked (PD), Sp. PD yang akrab disapa dr Aci menjelaskan, bahwa pasien Rou Lie sudah 2 bulan dirawat di Penang dan pada saat dibawah di RSUD Drs Amri Tambunan pasien kondisi tidak sadar dengan terpasang mesin ventilator.

“Jadi waktu itu, saya bilang sama Ibu (Nesi), kirimkan hasil diagnosanya dulu, biar saya pelajari sama tim saya disini dan kebetulan sesuai arahan pak Direktur, kita bekerja di RSUD Drs Amri Tambunan sebagai team work. Jadi langsung saya hubungi rekan-rekan saya yang lain,” jelas dr Aci.

Menurut dr Aci, setelah mereka melihat diagnosa dari salah satu RS Penang tersebut, didapat masalah utamanya itu ada suatu proses nana dileher, kemudian sudah sampai menyebar ke paru dan parunya terjadi infeksi. “Pasien datang dari Penang sudah terpasang ventilator dan sudah pernah diambil cairan dari paru jadi kita putuskan waktu itu pasien ini infeksi berat dengan infeksi utama dileher dan di paru,” katanya.

Lantas dr Aci pun mengakui, keberhasilan dalam penanganan pasien tidak terlepas dari kecanggihan teknologi yang dimiliki. “Memang teknologi menentukan hasil itu apa, waktu itu saya bermohon kepada keluarga untuk melakukan pemeriksaan karena tidak ada alatnya di rumah sakit kita tentang jenis apa bakteri pak Rou Lie dan tata cara pengobatannya ada saya periksakan waktu itu dan memang support keluarga sangat luar biasa dan biayanya ditanggung sendiri. Dari situlah kami beranjak melakukan pengobatan,” ungkapnya.

“Dalam 4 hari dengan terapi yang jelas, arah yang jelas kita sudah berani melepas ventilator. Dari 4 hari pemberian antibiotik, teryata respon terapi itu jauh nampak air di paru dari yang banyak sudah sedikit,” tambah dr Aci.

Melihat perkembangan pasien mengalami kemajuan yang signifikan, dr Aci mengaku timnya terus memantau perkembangan. “Setelah kita pantau bahwa pasien sudah bisa bernafas, kita tunggu 2×24 jam aman pasiennya, ya hasilnya bisa survive pasiennya,” sebut Wakil Direktur RSUD Drs Amri Tambunan ini.

dr Aci yang juga diketahui merupakan Ketua Tim Pakar Penanganan Covid-19, menyampaikan perkembangan pasien saat ini memasuki tahap pembesaran otot agar bisa kembali beraktivitas seperti biasanya. “Sekarang sudah bisa duduk, bisa jalan dan keliling, tinggal kita berupaya membesarkan otot. Karena kondisi pasien lama dirawat maka ada istilahnya di kedokteran masa otot yang sudah menciut, jadi ototnya mengecil disinilah kita memulihkan otot ini yang memerlukan waktu 2-3 bulan,” ungkapnya.

Sedangkan Direktur RSUD Drs Amri Tambunan, dr Hanip Fahri SPkj menanggapi ungkapan keluarga pasien Rou Lie yang menyebut kualitas dan pelayanan RSUD Drs Amri Tambunan bertaraf internasional. Dia terlebih dahulu mengucapkan terimakasih telah memberikan kepercayaan kepada RSUD Drs Amri Tambunan dan pihaknya tetap profesionalisme dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

“Kalau Keluarga pasien RSUD Drs Amri Tambunan mengakui bertarap internasional, karena mereka sudah pernah merasakan. Kalau saya kan belum pernah merasakan bagaimana berobat diluar negeri. Kalau keluarga bapak Rou Lie kan sudah pernah, lalu membandingankan kemari itu sangat logic dan masuk akal,” katanya.

dr Hanip pun mengakui, bahwa kejadian yang terjadi kepada pasien Rou Lie dan keluarga merupakan suatu kejadian yang tidak bisa tiba-tiba terjadi. “Nah, dalam kesempatan ini, kami ingin memberi tahu bahwa RSUD Drs Amri Tambunan ini digerakkan di jalan sistem yang baik dengan SOP yang baik dan ilmu pengetahuan serta sains yang baik. Sehingga pasien yang datang mendapatkan diangnosa yang baik, kalau diangnosa baik dan benar pasti terapinya baik dan benar,” akunya.

Kemudian, lanjut dr Hanip kalau terapinya baik dan benar SOP sudah jalan, maka perawatannya juga menjadi baik dan benar. “Kalau semuanya ini menjadi satu kesatuan yang benar dan ditambah doa-doa kita pasti otomatis pasiennya mengalami kesembuhan,” tutup dr Hanip. (a16/a01)

Artikel ini telah tayang di www.waspada.id dengan judul Jadi Role Model dengan Raih Penghargaan, RSUD Deliserdang Jadi Terbaik RS Tipe B,

Hits: 274

Leave a reply