Kesehatan gigi dan mulut sering terabaikan di masyarakat, padahal rongga mulut merupakan cermin dari Kesehatan tubuh seseorang.  Beberapa penyakit dapat di deteksi dengan adanya kelainan yang ada di rongga mulut. Gigi geligi merupakan bagian yang paling terlihat di rongga mulut. Gigi tersusun diatas linggir tulang rahang yang melekat pada jaringan pendukung gigi ( tulang rahang, gusi, jaringan ikat periodontal ,dll) di dalam rongga mulut.

Jumlah gigi di rongga mulut dipengaruhi oleh usia, dikategorikan sebagai berikut:

                Anak Pra sekolah (< 5tahun adalah masa gigi susu)

                Anak (6-12 tahun adalah masa gigi bercampur)

                Remaja (13-20 tahun adalah masa gigi tetap)

                Dewasa (>21 tahun adalah masa gigi tetap dan erupsinya gigi bungsu)

KEHILANGAN GIGI

            Kehilangan gigi terkadang diangap biasa saja oleh beberapa orang padahal jika ada gigi yang hilang maka fungsi dari gigi itu sendiri tidak dapat berjalan secara maksimal dan dapat mengganggu kesehatan tubuh seseorang. Kehilangan satu gigi juga disebut sebagai salah satu kecacatan. Faktor yang menyebabkan kehilangan gigi seseorang adalah sebagai berikut :

  1. Gigi tercabut / tanggal,
  2. Karena kerusakan gigi/ karies
  3. Karena kerusakan jaringan pendukung gigi/ mobiliti
  4. Kecelakaan / trauma

GANGGUAN AKIBAT KEHILANGAN GIGI

            Ada beberapa gangguan yang terjadi akibat kehilangan gigi :

  1. Mengubah Susunan Gigi Geligi ( migrasi dan rotasi)

Kehilangan gigi menyebabkan adanya ruang kosong pada rahang bekas gigi yang hilang. Hal tersebut dapat membuat gigi-gigi tetangganya bergerak (migrasi) menempati ruang kosong tersebut. Perpindahan tersebut dapat disertai perputaran gigi (rotasi) atau perubahan kemiringan gigi. Hal ini menyebabkan susunan gigi menjadi tidak teratur dan tampak tidak estetis akibat gigi terlihat miring atau renggang satu sama lain.

  • Erupsi berlebih/Gigi turun (over eruption)

Apabila gigi di salah satu rahang hilang maka gigi yang menjadi antagonisnya di rahang yang lain tidak mempunyai titik kontak dengan apapun. Hal tersebut dapat menyebabkan gigi mengalami erupsi (pergerakan gigi keluar dari socketnya) atau disebut juga esktrusi. Contohnya, apabila gigi geraham rahang bawah hilang, maka geraham rahang atas dapat “turun” kebawah sehingga gigi nampak lebih panjang dibanding yang lain.

  • Efek pada Kebersihan Mulut

Perubahan posisi gigi sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya dapat membuat ruang-ruang kecil diantara gigi. Ruang-ruang tersebut berpotensi ditempati sisa makanan dan terkadang lebih sulit dibersihkan sehingga dapat menurunkan kebersihan mulut dan memperbesar potensi terbentuknya gigi berlubang dan karang gigi. Selain itu, seseorang yang kehilangan gigi pada salah satu sisi rahang cenderung menggunakan  sisi rahang sebelahnya untuk mengunyah. Pengunyahan hanya di satu sisi ini meningkatkan potensi terbentuknya karang gigi di sisi rahang yang tidak digunakan.

  • Penurunan efisiensi kunyah

Kehilangan banyak gigi di bagian belakang (gigi geraham) akan membuat berkurang atau hilangnya fungsi pengunyahan. Penurunan efisiensi pengunyahan tersebut akan berdampak pada tidak sempurnanya proses pencernaan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Hal tersebut tentu mempengaruhi penyerapan gizi dari makanan yang dikonsumsi dan dapat berefek sitemik pada tubuh seseorang dalam jangka panjang.

  • Gangguan pada sendi rahang (temporo mandibula)

Kehilangan gigi bagian belakang (posterior) dapat menyebabkan hilangyna kontak pengunyahan sekaligus dimensi vertikal gigi yang normal. Kontak pengunyahan yang tidak tepat tersebut berefek pula pada pergerakan sendi rahang (temporomandibular) yang merupakan sendi utama dalam fungsi pengunyahan. Gangguan dapat berupa bunyi klicking, terasa sakit hingga terjadinya “aus” pada persendian tersebut akibat pergerakan yang tidak normal.

  • Beban berlebih pada salah satu gigi

Bila ada gigi yang hilang maka beban pengunyahan akan dialihkan kepada gigi yang lainnya yang tersisa. Hal ini bisa saja mengakibatkan kerusakan pada jaringan pendukung gigi (periodontal) dari gigi yang masih ada akibat kelebihan beban pengunyahan. Kerusakan tersebut dapat berujung pada kegoyahan gigi akibat tulang pendukung gigi yang terus berkurang karena tekanan pada gigi yang terlalu besar.

  • Kelainan bicara dan penampilan

Kehilangan gigi di terutama di bagian depan (anterior) dapat menyebabkan terganggunya fungsi bicara (fonasi). Hal tersebut karena pengucapan beberapa huruf membutuhkan kontak lidah dengan gigi depan. Selain itu, kehilangan gigi depan tentu mempengaruhi penampilan seseorang sehingga terlihat tidak menarik. Kedua hal tersebut akan mempengaruhi rasa percaya diri seseorang untuk bergaul dengan lingkungannya.

PENCEGAHAN & PERAWATAN

            Pencegahan dari kehilangan gigi paling utama adalah dengan selalu menjaga dan merawat gigi geligi dengan benar, yaitu dengan cara menggosok gigi dengan metode benar dan waktu yang tepat, meningkatkan kesehatan rongga mulut, menjaga pola hidup sehat, selalu waspada, dan rutin ke dokter gigi minimal 2 kali dalam setahun.

            Pada dasarnya apapun kehilangan gigi itu harus diganti, tetapi  untuk perawatan kehilangan gigi tergantung jumlah dan faktor-faktor tertentu, untuk gigi yang hilang semuanya itu biasanya dengan pemakaian gigi tiruan penuh/lengkap, untuk gigi yang hilang lebih dari 4 gigi biasanya dengan pemakaian gigi tiruan sebagian, untuk gigi yang hilang satu atau sampai dengan empat buah gigi biasanya memakai pasak gigi/ jembatan gigi atau implant gigi, khusus untuk gigi susu dengan pemakaian space maintainer.

KESIMPULAN

Mencegah dampak buruk kehilangan gigi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter gigi terdekat apabila ada gigi anda yang sudah hilang/dicabut agar dapat digantikan dengan gigi tiruan/palsu yang cocok dengan kondisi anda. Selain itu, jika memang gigi yang bermasalah masih bisa dipertahankan dengan cara ditambal atau dirawat saluran akar, maka sebaiknya gigi tersebut tidak langsung dilakukan pencabutan.

Semoga bermanfaat.

drg. Andriana Dachi

klinik gigi dan spesialis

RSUD Drs. H.Amri Tambunan

Hits: 3159

Leave a reply